Jeng jeng jeng jeng. (Backsound ala Silet)
Post kali ini gue bakal ngebahas tentang hal yang agak tabu dan vulgar, tapi layak untuk diperbincangkan disini (menurut gue).
Tidak dianjurkan untuk membaca post ini bagi kalian yang belum cukup umur. Tapi kalau kalian masih tetap mau baca, gue gak bisa larang juga sih. Muahahaha (mulai aneh)
Kejadian ini gue alami langsung waktu jaman gue SMA, tepatnya waktu gue masih baru aqil balik, hari itu adalah hari dimana gue mengganti selimut dan celana dalem gue sendiri, lalu kemudian gue mencucinya sendiri secara diam-diam tanpa bantuan laundry. Sebuah hal terpuji. Dan ya, gue akuin gue emang terlambat dewasa, terlambat tau hal-hal yang berlabel 17+ dan terlalu lama puber. Sebuah kelainan yang merusak otak dan iman sekaligus menghabiskan memori hape gue.
Suatu hari, di hari yang gue gak inget, terjadilah hal itu.
Hari itu gak tau dari mana tiba-tiba temen laki-laki dikelas gue pada ngumpul disatu sudut kelas, mereka sedang melakukan “riset” melalui media hape biadab dengan video berformat 3gp.
Ya lo taulah apa, sebuah riset biologi anatomi tubuh serta demonstrasi manusia dalam bereproduksi, yang dewasa ini kita sebut sebagai bokep, alias video mesum.
Kontras banget pemandangan dikelas siang itu, dipojokan kelas berkumpulah para undur-undur berotak udang, mereka terlihat kotor, suram, bermuka mesum, sedikit seram dan agak kalem kalo lagi nonton pilm (bokep tentunya).
Sedangkan dibagian lain kelas, para cewe sedang melatih otak mereka buat loncat ke tengah cincin api kaya lumba-lumba, lain kata mereka sedang serius belajar. Gue gak ada diantara mereka karena gue lagi dikantin pada saat itu. Kalau gue gak dikantin, ya gue mungkin akan jadi salah satu dari maniak dipojok kelas sana.
Gak lama setelah gue masuk ke kelas, gue minjem itu hape yang tadi di pake buat nonton sama anak-anak sekelas. Cuma buat sms pembantu gue yang ada dirumah, buat nanya kabar dia aja, maklum kangen. Perlu dingat gue minjem bukan buat nonton yah, inget bukan buat nonton.
Dan setelah gue mengirim pesan singkat itu, tangan gue tiba-tiba keserimpet dan keram dan entah bagaimana, gue dengan secara tidak sengaja ngeliat video itu.
Gue secara gak sengaja liat video mesum itu, hampir selama 6 menit-an.
Durasi yang cukup lama untuk sebuah ketidaksengajaan. Video berkategori 17+ itu sukses membuat gue 'pusing'.
Dan setelah gue mengirim pesan singkat itu, tangan gue tiba-tiba keserimpet dan keram dan entah bagaimana, gue dengan secara tidak sengaja ngeliat video itu.
Gue secara gak sengaja liat video mesum itu, hampir selama 6 menit-an.
Durasi yang cukup lama untuk sebuah ketidaksengajaan. Video berkategori 17+ itu sukses membuat gue 'pusing'.
Setelah dengan tidak sengaja menonton, gue yang anak polos ini memutuskan buat ngebalikin hape biadab itu ke pemilik handphone tersebut, sang bandar yang dirahasiakan identitasnya. Sang bandar adalah si “you know who?”. Dia bukan voldemord, bukan Merak (temen gue SMA), ya sama sekali bukan dia.
Tapi gue kaget, gak menduga sama sekali, sama sekali gak menyangka, ada sebuah tangan yang mengambil handphone itu. Sepotong tangan yang gue kenali sebagai tangan cewe, dan ternyata benar, tangan itu adalah tangan cewe temen sekelas gue, nama dia bukan Rina, sama sekali bukan. Dengan senyum manis dengan nilai 7.5, dia sukses merebut handphone dan hati gue bersamaan.
Dia bilang, “tadi nonton apa sih fi?kok pada ngumpul gitu yah cowo-cowo?”.
Sebelum lanjut cerita, gue kasih tau yah sebuah fakta, cowo kalau ditanya cewe hal beginian, kebanyakan bakal pengo, tablo dan bego, hal itupun berlaku buat gue. Ditanya gitu, gue panik, panik level sensus penduduk. “eh?! bukan apa-apa rin, ini tuh cumaaa …” .dan belum sempet gue selesain omongan gue, hape laknat dan keji yang berisi video yang masih berputar itu udah ada ditangan dia.
Dan reaksinya sungguh diluar dugaan. “em, fi gue penasaran, lo tolong jagain ya, gue liat sebentar”, dia bilang gitu.
“Liat? Sebentar? Ini pasti gue lagi mimpi, gue pasti ketiduran diangkot kaya biasa dan mimpi aneh”, gue coba meyakinkan diri gue. Tapi ternyata ini nyata, pengen banget rasanya gue langsung salto lima kali ke samping pas nyadar ini kenyataan, tapi karena bakal jadi rusuh gue gak jadi.
“Haah? Serius Rin?, Ummm jangan lama yah tapi, gue takutnya kegep anak sekelas”, bales gue, pake backhand menukik.
“iya iya, liat aja ko”, dengan cuek dia bilang gitu, sambil smash keras dan dia dapet poin”.
Singkat kata, gue sekarang udah resmi jadi salah satu dari para undur-undur berotak udang tadi, terlihat kotor, suram, agak serem, bermuka mesum, dan agak kalem kalo nonton pilm. Tapi ada hal yang bikin gue sedikit berbeda dari spesies undur-undur laut yang tadi pada ngumpul dipojokan, karena gue berada disana dengan seorang cewe, dan dia manis. Gue sangat canggung, kali ini canggung level pidato tujuh belas-an.
Gue terbengang-bengong disana, terjebak didalam moment absurd yang kentang banget. Sama sekali gak tau mesti ngapain. Kalau gue ikut nonton sama cewe manis itu, takutnya gue khilaf, kalau gue nonton takutnya tidur siang adik gue keganggu, itu yang jadi pikiran di otak gue selama terjebak. Gue yang tanpa pilihan lalu mengurungkan niat dan memilih menjaga dia nonton aja biar nontonnya aman.
Siksaan mental buat gue ternyata gak cukup sampe disitu, gak lama pas lagi nonton temen cewe gue yang namanya bukan Rina itu bilang,
“ih kasian ya cewenya fi diginiin”.
“Wew apa barusan gue diajak ngomong?”, ya gue bukan sekedar diajak ngomong, kalimat dia barusan, butuh sebuah respon. Gue gila, gila level boyband.
“Err, iya kasian yah dia he-heh”, gue jawab sambil sedikit ketawa, maksud gue biar suasana agak cair. Tapi itu malah jadi ketawa paling maksa dan gak enak yang pernah gue lakuin selama gue hidup, gue pingin mati.
Dalem hati gue berkata,
”Gue rasa, gue lebih kasian dan menderita yah dibanding itu cewe?!”.
Tanpa banyak kata setelah liat itu video dia cuma bilang, “Udah ni fi”.
Anjing, lagi-lagi kalimat yang kentang banget, sebuah kalimat yang bikin gue mikir,
“terus abis ini gimana?”
“Mau apa kalau udah haahh??”,
Bisa gila gue Rin kalau berada dalam kondisi ini terus, mending lo transfer pulsa ke nomor gue aja deh, pulsa yang goceng aja gapapa. Oh iya, tapi jangan coba telepon gue, gue lagi dikantor polisi nemenin nyokap jualan pulsa.
Singkat kata, setelah kelar, gue sujud sukur, akhirnya penderitaan berakhir, gue menang melawan hawa nafsu gue, yes!! Alhamdulillah ya Allah..!!
Banyak kejadian yang udah dan akan kita alamin selama kita hidup. Kejadian menyenangkan, menyedihkan ataupun memalukan silih berganti datang. Salah satunya ya seperti kejadian yang gue share tadi, kejadian yang bakalan gue inget selalu, kejadian absurd yang melibatkan gue, seorang cewe yang bukan bernama Rina, dan sebuah handphone yang durjana.
Well, kita semua tau, banyaaak banget hal vulgar di lingkungan kita yang beragam jenisnya. Tapi asal kalian tau, kita masih bisa kok menghindari itu semua. Bukan, bukan menghindari hal itu selamanya kok, karena kita, setelah cukup umur dan dewasa akan belajar hal itu juga nantinya, belajar bereproduksi. Media video 3gp itu juga ambil peran dalam proses belajar kita nanti, akan TETAPI saat kita belum cukup umur, jangan coba-coba buat ngikutin hawa nafsu yang berkedok rasa penasaran, coba buat tahan diri, dan disaat masanya tiba, kita akan tau hal itu.
Berikut adalah beberapa tips pencegahan menjadi dewasa sebelum waktunya. Tips ini berlaku untuk cowo atau juga cewe, khususnya bagi kalian makhluk-makhluk yang selalu ingin tau hal tabu dan ilegal.
Pertama, iman yang kuat dengan sholat lima waktu,
Kedua, pergaulan yang sehat, kalian ingat pepatah? Kalau bertemen dengan tukang parfum kita akan wangi, berteman dengan orang mesum kita akan berbau amis, bau air "money".
Dan, cara yang ketiga adalah dengan memiliki hape jadul yang gak bisa nyimpen gambar apalagi video.
Semoga tipsnya dapat diamalkan, dan Semoga bermanfaat juga, amin
Salam PUBER..!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Here you are. Now is your time to say your opinion. Feel free for it.